Kupikir dia hanya sosok laki-laki yang memikirkan pekerjaannya.
Tak ada waktu bersenda gurau yang diluangkan untuk anaknya.
Bekerja bekerja dan bekerja.
Sesekali ia menyempatkan waktu bersama keluarga untuk berlibur.
Tetap, dengan segala kekakuannya sebagai lelaki kepala rumah tangga.
Jarang kulihat kau memeluk anakmu bercanda dan bercerita layaknya ibu.
Tapi pagi ini aku punya pemahaman yang baru tentang lelaki tangguh ini yang biasanya ditakuti anaknya.
"Uang harus disimpan sebagian, kalau dikasih semua sama istri pasti habis aja. Kasian anak kalo ada keperluan dadakan buat sekolah." kata seorang pria di sebelah supir angkutan yang kutumpangi.
Bentuk perhatian kecil namun berarti.
Menggambarkan kesiapsiagaan dirimu.
Dan kini aku sadari yang dia pikirkan hanya memenuhi segala kebutuhan keluarganya.
Menyayangi anaknya dengan cara yang berbeda.
Rela menghabiskan waktu di luar sana demi memberikan yang terbaik untuk keluarganya.
Itulah dirimu, Ayah
Angkutan Perkotaan 32
Bogor, 31 Mei 2015
adindadear
Blog tempat iseng isengnya Adinda Febrina. Kalau bermanfaat buat pembaca ya Alhamdulillah :) masih amatir jadi maaf aja kalau kurang interest buat dilihat hehe ....
WELCOME TO MY BLOG (it's my life)
Keep Smiling, Always Forgiving :)
Minggu, 31 Mei 2015
Ayah
Langganan:
Postingan (Atom)