WELCOME TO MY BLOG (it's my life)

Keep Smiling, Always Forgiving :)

Jumat, 12 Oktober 2012

From ZERO to HERO

Hanya mencoba dan terus mencoba dari seorang yang bukan siapa-siapa menjadi seorang yang lebih berguna bagi siapa saja.
For my grandma, my parents, my family, my team and for everyone.

Tunda kesenangan sesaat :)

Together we are one

Jumat, 10 Februari 2012

AIR


ini ada artikel yang pernah gw buat waktu lomba menulis artikel RRI Bogor tahun 2010

Bumi adalah satu-satunya planet yang memiliki kehidupan. Syarat suatu planet yang memiliki kehidupan ialah dekat dengan bintang dan adanya air di permukaan planet tersebut.
Tanpa air kehidupan seakan hampa. Makhluk hidup bisa bertahan hidup selama berminggu-minggu tanpa makan, tetapi tidak ada yang bisa bertahan hidup lebih dari beberapa hari tanpa air. Manusia membutuhkan air untuk minum, mandi, mencuci, memasak dan sebagainya. Hewan membutuhkan air untuk minum dan menyejukkan tubuhnya di kala panas. Tumbuhan membutuhkan air dalam proses pertumbuhannya dan proses fotosintesis. Karena itulah air merupakan komponen utama dan terpenting dalam berlangsungnya kehidupan.
Air memang sangat bernilai dan tak tergantikan. Jumlahnya pun mencapai 14.000.000.000 km3 dari seluruh air yang ada di permukaan Bumi. Tetapi air yang dapat dimanfaatkan hanya 1/3 ribu persen saja dari jumlah seluruhnya. Selebihnya, air tersebut tersebar di samudera atau laut yang tidak bisa digunakan karena kadar garamnya yang tinggi, di lapisan kutub, dan di bagian paling dalam tanah.
Sepintas air memang cukup bahkan lebih dari cukup untuk kebutuhan hidup. Tetapi kenyataannya, masih ada negara-negara yang kekeringan. Hal ini sangat diherankan, karena banyaknya air tersebut tak tersebar secara merata di permukaan bumi. Sebagai contoh yaitu di Lembah Sungai Amazon dan di Sahel. Air di Lembah Sungai Amazon sangatlah melimpah sedangkan di Sahel terjadi kekeringan, hingga menyebabkan gagal panen dan kesengsaraan masyarakat. Inilah salah satu penyebab terjadinya kekeringan di beberapa negara yang masih bisa diatasi, Pesatnya angka pertumbuhan penduduk di suatu negara menjadi penyebab semakin bertambahnya negara-negara yang kekeringan.
Kekeringan atau kelangkaan air di negara yang mulanya terdapat air yang cukup bagi setiap makhluk di dalamnya, tidak hanya disebabkan oleh angka pertumbuhan penduduk. Kekeringan juga disebabkan oleh Bumi yang melewati Matahari dan menguapkan air secara perlahan, sehingga diperkirakan dalam berjuta-juta tahun nanti Bumi tidak memiliki lautan lagi.
Penyebab lain yang paling pasti dan dampaknya bukan sekedar perkiraan ialah perilaku masyarakat yang salah dalam penggunaan air. Penyalahgunaan air seperti pencemaran air dan penggunaan air secara berlebihan sudah menjadi tradisi yang ada dalam masyarakat saat ini
. Pesan yang selalu disampaikan pada masyarakat yang berisi ”Hematlah Dalam Penggunaan Air” hanya menjadi sebuah kalimat tanpa aplikasi yang nyata. Ini semua terjadi  karena banyak manusia yang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis sampai kapanpun. Hingga akhirnya, hal yang tidak pernah diduga pun bisa terjadi.
Kegiatan rumah tangga, bertambahnya industri dan perternakan adalah sebagian dari alasan manusia untuk tidak hemat dalam penggunaan air dan bahkan mencemari sumber airnya. Kegiatan rumah tangga seperti mencuci pakaian, mandi, memasak mencuci buah dan sayuran, mencuci kendaraan atau peralatan, dan menyiram tanaman adalah kegiatan yang menghabiskan banyak volume air dalam seharinya. Penggunaan sabun yang tidak ramah lingkungan akan mencemari air dan merusak daerah tanah serapan air.
Di industri, penggunaan air tidak diatur kebijakan batas penggunaannya sehingga sering berlebihan. Pembuangan limbah industri tanpa diolah ke sungai atau ke saluran-saluran air dapat membuat air tercemar sampai ke laut. Padahal, air sangat mudah terkontaminasi oleh zat-zat kimia berbahaya yang terkandung dalam limbah, sehingga air dalam jumlah volume yang besar tidak dapat digunakan secara sehat dan bersih.
Dan penggunaan air di perternakan pun tidak kalah borosnya dengan penggunaan air dalam kegiatan rumah tangga dan industri. Penggunaan air di perternakan di mulai dari memandikan hewan-hewan ternak, mencuci kandang ternak, dan mencuci atau membersihkan makanan ternak.
Jika diteliti lagi lebih lanjut, ini semua adalah hal yang sangat merugikan kita nantinya. Karena tanpa kita sadari, air yang kita gunakan akan berkurang sedikit demi sedikit karena borosnya penggunaan dan tercemarnya air membuat prduktivitas tanah terhadap air akan menurun.
Sebuah berita mengenai adanya surat dari tahun 2070 menjadi isu yang sedang diperbincangkan akhir-akhir ini. Surat yang berisi keadaan manusia di tahun 2070 yang amat mengenaskan dengan keterbatasan bahkan hampir ketiadaan air di Bumi. Dimana pada saat itu air menjadi barang langka, hujan tidak pernah turun kecuali hujan asam, adanya pajak dalam penggunaan oksigen, rambut semua manusia baik laki-laki maupun permpuan harus dibotak agar mudah dibersihkan tanpa air dan setiap orang akan terlihat lebih tua 20 tahun dari umur sebenarnya, karena kulitnya yang terluka akibat kurang minum dan terkena sinar matahari yang terpancar melewati lapisan ozon yang tipis.
Sulit dibayangkan, apabila berita ini benar terjadi kelak. Apa yang harus kita lakukan nanti? Mengikuti keadaan dengan segala penyesalan karena dulu tak pernah mengindahkan pesan dan nasihat dalam penggunaan sumber bumi? Atau malah memilih mati karena hidup pun hanya menyiksa diri? Dua pilihan yang tidak ada untungnya sama sekali.
Mungkin pertanyaan ”Apa yang harus kita lakukan nanti?” tidak tepat ditanyakan saat ini, karena sekarang kta masih punya kesempatan untuk membuat keadaan yang mengenaskan itu menjadi tidak benar terjadi. Atau kalaupun pasti benar akan terjadi, yang bisa kita lakukan ialah menunda waktu terjadinya. Caranya, dengan menyadarkan diri kita masing-masing untuk menjaga apa yang masih bisa kita jaga dari sumber bumi yang ada saat ini dan mengaplikasikan kesadaran itu dalam kehidupan sehari-hari.
Menjaga air agar tetap ada dan dapat digunakan sesuai kebutuhan kita tanpa mencemarinya, sangatlah mudah. Apalagi kita yang dominannya menggunakan air dalam kegiatan rumah tangga dan memakan daging dari hewan-hewan ternak.
Dalam kegiatan rumah tangga cara penghematan air dapat dimulai dari kegiatan mandi, mencuci pakaian, mencuci buah dan sayuran, mencuci kendaraan atau peralatan .dan menyiram tanaman.
Untuk mandi, biasakanlah menggunakan shower bukan menggunakan gayung. Karena dengan menggunakan shower, air yang dipakai untuk membilas tubuh jauh lebih sedikit daripada air yang dipakai dengan menggunakan gayung.
Saat mencuci pakaian, cucilah pakaian yang tingkat kekotorannya lebih sedikit agar bekas airnya bisa digunakan untuk mencuci pakaian yang tingkat kekotorannya lebih besar. Biasakan pula untuk menggunakan sabun yang ramah lingkungan dan cepat hilang busanya dalam sekali bilasan.
Untuk mencuci buah dan sayuran, tampunglah air dalam baskom. Dan gunakanlah air dalam baskom tersebut untuk mencucinya. Karena dengan mencuci buah dan sayuran dengan air dalam baskom, jauh lebih sedikit penggunaan airnya dibanding dengan membiarkan keran air terbuka dan airnya mengalir terus dengan kecepatan tetap, saat tangan kita menggosokkan kotoran yang menempel pada buah dan sayuran untuk membersihkannya.
Dan untuk mencuci kendaraan seperti mobil dan motor, mencuci peralatan seperti mainan, juga menyiram tanaman, dapat dilakukan dengan menggunakan tampungan air hujan. Air hujan yang ditampung bukanlah air yang kotor, tetapi tidak baik untuk diminum karena belum melalui penyaringan resapan tanah. Sebab itulah air hujan hanya dapat digunakan untuk mencuci kendaraan dan peralatan juga menyiram tanaman. Di suatu daerah yang mengalami hujan hebat hanya sekali dalam beberapa bulan, didirikan bendungan besar untuk menampung air hujan dan air tersebut digunakan saat musim kering, juga sebagai pencegah adanya musibah banjir.
Ada satu lagi cara yang tak pernah terpikirkan pleh kita, yakni memulai hidup menjadi vegetarian. Sulit memang untuk hal terakhir ini karena biasanya kita adalah penikmat daging. Tapi perlu diketahui, banyak air yang digunakan dalam pembuatan daging dari hewan ternak. Pembuatan satu kilogram daging membutuhkan satu juta liter air. Menurut suatu penelitian yang pernah dilakukan oleh geologi asal Amerika Serikat, sekitar dua miliar galon air (1 galon = 3,8 liter) digunakan perternakan tiap tahunnya. Karena itulah mulai saat ini kita biasakan pola hidup mengurangi konsumsi daging sedikit demi sedikit untuk membantu penghematan air.
Ingat! cara-cara tersebut hanyalah  teori yang harus diaplikasikan dalam kehidupan kita. Karena sedikit pengorbanan kita untuk membiasakan diri berhemat air, akan membawa kita pada kenikmatan hidup tanpa kekurangan komponen utama dan terpenting dalam kehidupan.
Lakukan dan terapkan itu mulai dari diri sendiri, keluarga, kerabat dan lingkungan kita. Agar surat dari tahun 2070 bukanlah gambaran nyata yang akan terjadi kelak pada kehidupan di bumi ini, karena kita telah melakukan hal-hal kecil yang terbaik untuk bumi kita tercinta.


Semoga manfaat :)

Struktur Bangunan Tahan Gempa di Indonesia

http://www.infoanda.com/linksfollow.php?lh=UFBUUAFSV1ABKekakuan dan kekuatan pondasi harus lebih besar dari struktur bangunan atas.


Masjid Raya Baiturrahman di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) masih kokoh berdiri saat bangunan di sekitarnya hancur tak bersisa. Kejadian 26 Desember 2004, merupakan kenangan buruk yang tidak bisa dilupakan di dunia. Karena, kejadian di Indonesia, Malaysia, Thailand, Bangladesh, Maladewa, Srilanka dan India ini menelan sekitar 300 juta jiwa korban.
Saat itu, pukul 07.58 WIB. Gempa berkekuatan 8,9 skala richter (SR) pada kedalaman 30 km di bawah laut yang memicu tsunami menerjang bumi serambi Makkah. Gempa susulan pun terjadi di Nicobar sebesar 7,5 SR dan di Kepulauan Andaman sebesar 6,2 SR. Tidak hanya korban jiwa, semua infrastruktur hancur. Rumah rata dengan tanah, sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur lainnya hanya tinggal puing. Hanya satu yang berdiri teguh yaitu Masjid Raya Baiturrahman dan menjadi tempat aman untuk menaungi pengungsi.
Kekokohan masjid itu salah satunya karena kekuatan pondasinya. Karenanya, ketika gempa datang, masjid seolah tak bergeming. Mungkin jika pondasi sekolah sekuat pondasi Baiturrahman, tidak banyak infrastruktur yang hancur lebur.
Di Jepang bangunan tahan gempa banyak ditemukan. Namun, perjalanan bangunan tahan gempa ini tidaklah cepat. Kesadaran untuk rancang bangun struktur bangunan tahan gempa dimulai di Jepang setelah gempa besar melanda Tokyo pada 1855. Setelah itu, konstruksi bangunan di Jepang dilaksanakan dengan menggunakan sistem struktur tahan gempa sederhana dengan cara memasang struktur rangka batang silang sebagai elemen struktur pembuat kaku, baik dalam arah horisontal maupun vertikal.
Menurut guru besar dari Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB), Bambang Budiono, struktur bangunan tahan gempa kemudian dikembangkan ahli struktur Eropa pada abad 19. Insinyur Eropa saat itu mengusulkan untuk merancang struktur dengan memperhatikan beban gempa sebagai beban horisontal. Beban ini diperhitungkan sebagai persentase kecil dari berat struktur.
Sejak 1995, konsep desain struktur bangunan tahan gempa berkembang menjadi desain kinerja struktur tahan gempa. Kinerja ini bergantung pada integritas sistem struktur bawah atau pondasi dan struktur atas.
Untuk menjamin kinerja struktur yang baik, ada tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama, pemilihan lokasi yang sesuai. Kedua, kata Bambang, pemilihan sistem dan material struktur yang memadai. Ketiga konfigurasi struktur yang memenuhi sejumlah syarat. Di antaranya denah yang simetris dan pelat lantai harus kaku sebagai diafragma yang berfungsi membagi gaya horisontal gempa ke elemen vertikal seperti kolom, dinding geser, dan lainnya.
''Indonesia pun bisa melakukan itu. Apalagi kalau dilihat secara seismograf Indonesia merupakan daerah dengan aktivitas gempa bumi tektonik yang tinggi,'' ujar Bambang, usai pidato ilmiahnya dalam Dies Natalis ITB ke 48, di Bandung, Sabtu (3/3).
Indonesia, sambung dia, terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik utama yaitu lempeng Eurasia, Indo-Austria, Pasifik, dan Filipina. Pertemuan lempeng-lempeng tersebut mengakibatkan mekanisme tektonik dan kondisi geologi Indonesia menjadi lebih rumit. Dalam rentang waktu 1897 hingga 2000, terdapat sekitar 8.237 gempa di Indonesia.
Desain struktur di Indonesia, kata Bambang, telah mensyaratkan kinerja struktur sesuai dengan state of the art. Itu bisa dilihat di Jembatan Cisomang, Menara Jakarta dan gedung The Peak Jakarta. Pada Jembatan Cisomang dan Menara Jakarta teroperasionalkan dengan baik. Maksudnya saat gempa besar terjadi kerusakan yang terjadi minimum. Sedangkan, The Peak Jakarta bersifat elastik. Karena gedung ini didesain dengan dinding geser beton dominan untuk memperoleh kekakuan yang tinggi.
Bambang menjelaskan, pondasi harus didesain dengan secara baik. Sehingga kekakuan dan kekuatan pondasi lebih besar dari struktur bangunan atas. Dengan demikian, selama terjadi gempa kuat tidak didahului dengan keruntuhan pondasi.
Ruang lingkup analisis struktur bangunan tahan gempa, kata Bambang, meliputi analisis respons struktur baik dinamik maupun statik ekuivalen akibat percepatan gempa bumi yang ditransfer kepada bangunan melalui pondasi ke struktur bangunan atas. Keruntuhan tanah akibat gerakan patahan, longsoran, atau liquifaksi untuk tanah pasir yang menyebabkan keruntuhan struktur bangunan, tidak termasuk dalam ruang lingkup struktur bangunan tahan gempa.
Konfigurasi struktur bangunan tahan gempa diusahakan berbentuk simetris baik untuk denah maupun arah vertikal. Level desain gaya gempa dibagi dalam tiga kategori yaitu gempa ringan, gempa sedang, dan gempa kuat. Hubungan antara gaya geser dasar dan deformasi atap dapat digunakan sebagai dasar penentuan kinerja struktur bangunan tahan gempa.
Desain struktur tahan gempa didasarkan atas kinerja struktur yang merupakan fungsi kepentingan penggunaan bangunan. Makin penting dan makin berbahaya fungsi bangunan terhadap manusia seperti gudang senjata, maka level desain gaya gempa makin meningkat dengan batas deformasi yang lebih kecil.
Seperti dalam dokumen structural engineer association of California (SEAOC) 1995, kinerja struktur dibagi ke dalam tiga bagian. Pertama, bengunan kategori basic objective seperti gedung sekolah, perkantoran, jembatan yang boleh rusak berat namun tidak roboh bila dibebani gempa kuat. Kedua bangunan kategori essential objective seperti rumah sakit, gedung pemadam kebakaran dan kantor polisi boleh rusak ringan sampai rusak moderat. Ketiga, bangunan kategori safety critical objective seperti gudang senjata


sumber: http://www.infoanda.com/linksfollow.php?lh=UFBUUAFSV1AB