ini ada artikel yang pernah gw buat waktu lomba menulis artikel RRI Bogor tahun 2010
Bumi adalah satu-satunya
planet yang memiliki kehidupan. Syarat suatu planet yang memiliki kehidupan
ialah dekat dengan bintang dan adanya air di permukaan planet tersebut.
Tanpa air kehidupan seakan
hampa. Makhluk hidup bisa bertahan hidup selama berminggu-minggu tanpa makan,
tetapi tidak ada yang bisa bertahan hidup lebih dari beberapa hari tanpa air. Manusia
membutuhkan air untuk minum, mandi, mencuci, memasak dan sebagainya. Hewan
membutuhkan air untuk minum dan menyejukkan tubuhnya di kala panas. Tumbuhan
membutuhkan air dalam proses pertumbuhannya dan proses fotosintesis. Karena
itulah air merupakan komponen utama dan terpenting dalam berlangsungnya
kehidupan.
Air memang sangat bernilai dan
tak tergantikan. Jumlahnya pun mencapai 14.000.000.000 km3 dari
seluruh air yang ada di permukaan Bumi. Tetapi air yang dapat dimanfaatkan
hanya 1/3 ribu persen saja dari jumlah seluruhnya. Selebihnya, air tersebut
tersebar di samudera atau laut yang tidak bisa digunakan karena kadar garamnya
yang tinggi, di lapisan kutub, dan di bagian paling dalam tanah.
Sepintas air memang cukup
bahkan lebih dari cukup untuk kebutuhan hidup. Tetapi kenyataannya, masih ada
negara-negara yang kekeringan. Hal ini sangat diherankan, karena banyaknya air
tersebut tak tersebar secara merata di permukaan bumi. Sebagai contoh yaitu di
Lembah Sungai Amazon dan di Sahel. Air di Lembah Sungai Amazon sangatlah
melimpah sedangkan di Sahel terjadi kekeringan, hingga menyebabkan gagal panen
dan kesengsaraan masyarakat. Inilah salah satu penyebab terjadinya kekeringan
di beberapa negara yang masih bisa diatasi, Pesatnya angka pertumbuhan penduduk
di suatu negara menjadi penyebab semakin bertambahnya negara-negara yang
kekeringan.
Kekeringan atau kelangkaan air
di negara yang mulanya terdapat air yang cukup bagi setiap makhluk di dalamnya,
tidak hanya disebabkan oleh angka pertumbuhan penduduk. Kekeringan juga
disebabkan oleh Bumi yang melewati Matahari dan menguapkan air secara perlahan,
sehingga diperkirakan dalam berjuta-juta tahun nanti Bumi tidak memiliki lautan
lagi.
Penyebab lain yang paling
pasti dan dampaknya bukan sekedar perkiraan ialah perilaku masyarakat yang
salah dalam penggunaan air. Penyalahgunaan air seperti pencemaran air dan
penggunaan air secara berlebihan sudah menjadi tradisi yang ada dalam
masyarakat saat ini
. Pesan yang selalu
disampaikan pada masyarakat yang berisi ”Hematlah Dalam Penggunaan Air” hanya
menjadi sebuah kalimat tanpa aplikasi yang nyata. Ini semua terjadi karena banyak manusia yang beranggapan bahwa
air tidak akan pernah habis sampai kapanpun. Hingga akhirnya, hal yang tidak
pernah diduga pun bisa terjadi.
Kegiatan rumah tangga, bertambahnya
industri dan perternakan adalah sebagian dari alasan manusia untuk tidak hemat
dalam penggunaan air dan bahkan mencemari sumber airnya. Kegiatan rumah tangga
seperti mencuci pakaian, mandi, memasak mencuci buah dan sayuran, mencuci
kendaraan atau peralatan, dan menyiram tanaman adalah kegiatan yang menghabiskan
banyak volume air dalam seharinya. Penggunaan sabun yang tidak ramah lingkungan
akan mencemari air dan merusak daerah tanah serapan air.
Di industri, penggunaan air tidak
diatur kebijakan batas penggunaannya sehingga sering berlebihan. Pembuangan
limbah industri tanpa diolah ke sungai atau ke saluran-saluran air dapat
membuat air tercemar sampai ke laut. Padahal, air sangat mudah terkontaminasi
oleh zat-zat kimia berbahaya yang terkandung dalam limbah, sehingga air dalam
jumlah volume yang besar tidak dapat digunakan secara sehat dan bersih.
Dan penggunaan air di
perternakan pun tidak kalah borosnya dengan penggunaan air dalam kegiatan rumah
tangga dan industri. Penggunaan air di perternakan di mulai dari memandikan
hewan-hewan ternak, mencuci kandang ternak, dan mencuci atau membersihkan
makanan ternak.
Jika diteliti lagi lebih
lanjut, ini semua adalah hal yang sangat merugikan kita nantinya. Karena tanpa
kita sadari, air yang kita gunakan akan berkurang sedikit demi sedikit karena
borosnya penggunaan dan tercemarnya air membuat prduktivitas tanah terhadap air
akan menurun.
Sebuah berita mengenai adanya
surat dari tahun 2070 menjadi isu yang sedang diperbincangkan akhir-akhir ini.
Surat yang berisi keadaan manusia di tahun 2070 yang amat mengenaskan dengan
keterbatasan bahkan hampir ketiadaan air di Bumi. Dimana pada saat itu air
menjadi barang langka, hujan tidak pernah turun kecuali hujan asam, adanya
pajak dalam penggunaan oksigen, rambut semua manusia baik laki-laki maupun
permpuan harus dibotak agar mudah dibersihkan tanpa air dan setiap orang akan
terlihat lebih tua 20 tahun dari umur sebenarnya, karena kulitnya yang terluka
akibat kurang minum dan terkena sinar matahari yang terpancar melewati lapisan
ozon yang tipis.
Sulit dibayangkan, apabila
berita ini benar terjadi kelak. Apa yang harus kita lakukan nanti? Mengikuti
keadaan dengan segala penyesalan karena dulu tak pernah mengindahkan pesan dan
nasihat dalam penggunaan sumber bumi? Atau malah memilih mati karena hidup pun
hanya menyiksa diri? Dua pilihan yang tidak ada untungnya sama sekali.
Mungkin pertanyaan ”Apa yang
harus kita lakukan nanti?” tidak tepat ditanyakan saat ini, karena sekarang kta
masih punya kesempatan untuk membuat keadaan yang mengenaskan itu menjadi tidak
benar terjadi. Atau kalaupun pasti benar akan terjadi, yang bisa kita lakukan
ialah menunda waktu terjadinya. Caranya, dengan menyadarkan diri kita
masing-masing untuk menjaga apa yang masih bisa kita jaga dari sumber bumi yang
ada saat ini dan mengaplikasikan kesadaran itu dalam kehidupan sehari-hari.
Menjaga air agar tetap ada dan
dapat digunakan sesuai kebutuhan kita tanpa mencemarinya, sangatlah mudah.
Apalagi kita yang dominannya menggunakan air dalam kegiatan rumah tangga dan
memakan daging dari hewan-hewan ternak.
Dalam kegiatan rumah tangga
cara penghematan air dapat dimulai dari kegiatan mandi, mencuci pakaian,
mencuci buah dan sayuran, mencuci kendaraan atau peralatan .dan menyiram
tanaman.
Untuk mandi, biasakanlah
menggunakan shower bukan menggunakan gayung. Karena dengan menggunakan shower, air
yang dipakai untuk membilas tubuh jauh lebih sedikit daripada air yang dipakai
dengan menggunakan gayung.
Saat mencuci pakaian, cucilah
pakaian yang tingkat kekotorannya lebih sedikit agar bekas airnya bisa
digunakan untuk mencuci pakaian yang tingkat kekotorannya lebih besar. Biasakan
pula untuk menggunakan sabun yang ramah lingkungan dan cepat hilang busanya
dalam sekali bilasan.
Untuk mencuci buah dan
sayuran, tampunglah air dalam baskom. Dan gunakanlah air dalam baskom tersebut
untuk mencucinya. Karena dengan mencuci buah dan sayuran dengan air dalam
baskom, jauh lebih sedikit penggunaan airnya dibanding dengan membiarkan keran
air terbuka dan airnya mengalir terus dengan kecepatan tetap, saat tangan kita
menggosokkan kotoran yang menempel pada buah dan sayuran untuk membersihkannya.
Dan untuk mencuci kendaraan
seperti mobil dan motor, mencuci peralatan seperti mainan, juga menyiram
tanaman, dapat dilakukan dengan menggunakan tampungan air hujan. Air hujan yang
ditampung bukanlah air yang kotor, tetapi tidak baik untuk diminum karena belum
melalui penyaringan resapan tanah. Sebab itulah air hujan hanya dapat digunakan
untuk mencuci kendaraan dan peralatan juga menyiram tanaman. Di suatu daerah
yang mengalami hujan hebat hanya sekali dalam beberapa bulan, didirikan
bendungan besar untuk menampung air hujan dan air tersebut digunakan saat musim
kering, juga sebagai pencegah adanya musibah banjir.
Ada satu lagi cara yang tak
pernah terpikirkan pleh kita, yakni memulai hidup menjadi vegetarian. Sulit
memang untuk hal terakhir ini karena biasanya kita adalah penikmat daging. Tapi
perlu diketahui, banyak air yang digunakan dalam pembuatan daging dari hewan
ternak. Pembuatan satu kilogram daging membutuhkan satu juta liter air. Menurut
suatu penelitian yang pernah dilakukan oleh geologi asal Amerika Serikat,
sekitar dua miliar galon air (1 galon = 3,8 liter) digunakan perternakan tiap
tahunnya. Karena itulah mulai saat ini kita biasakan pola hidup mengurangi konsumsi
daging sedikit demi sedikit untuk membantu penghematan air.
Ingat! cara-cara tersebut
hanyalah teori yang harus diaplikasikan
dalam kehidupan kita. Karena sedikit pengorbanan kita untuk membiasakan diri
berhemat air, akan membawa kita pada kenikmatan hidup tanpa kekurangan komponen
utama dan terpenting dalam kehidupan.
Lakukan dan terapkan itu mulai
dari diri sendiri, keluarga, kerabat dan lingkungan kita. Agar surat dari tahun
2070 bukanlah gambaran nyata yang akan terjadi kelak pada kehidupan di bumi
ini, karena kita telah melakukan hal-hal kecil yang terbaik untuk bumi kita
tercinta.
Semoga manfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar